Doa sa'i yang pertama dari Shafa ke Marwah
Allaahu akbaru Allaahu akbaru Allaahu akbaru. Allaahu akbaru kabiiran walhamdu lillaahi katsiiran wasubhaanal ‘azhiimi wabihamdihil kariimi bukratan wa-ashiilaa waminal laili fasjud lahu wasabbihhu lailan thawiilan laa ilaaha illallaahu wahdahu anjaza wa’dahu wanashara ‘abdahu wahazamal ahzaaba wahdahu laa syai-a qablahu walaa ba’dahu yuhyii wayumiitu wahuwa hayyun daa-imun laa yamuutu walaa yafuutu abadan biyadihil khairu wa-ilaihil mashiiru wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah maha Besar dengan segala kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah Yang Maha Agung dengan segala pujian-Nya yang tidak terhingga. Maha Suci Allah Yang Maha Agung dengan pujian, Yang Maha Mulia di waktu pagi dan petang. Dan pada sebagian malam, bersujud dan bertasbihlah pada-Nya sepanjang malam. Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa yang menepati janji-Nya membela hamba-hamba-Nya yang menghancurkan musuh-musuh-Nya dan tidak ada sesuatu sebelum-Nya dan tidak ada sesuatu pun sesudah-Nya. Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan Dia adalah maha Hidup kekal tiada mati dan tiada musnah (hilang) untuk selama-lamanya. Hanya di tangan-Nyalah terletak kebajikan dan kepada-Nyalah tempat kembali dan hanya Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Di antara dua pilar pijau membaca doa:
Rabbighfir warham wa’fu watakarram watajaawaz ‘ammaa ta’lamu innaka ta’lamu maalaa na’lamu innaka antal a’azzul akramu.
Artinya: “Ya Allah ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Mulia dan Maha Pemurah.”Dan ketika mendekati bukit Marwah bacalah :
Innash shafaa wal-marwata min sya’aa-irillaahi, faman hajjal baita awi’tamara falaa junaaha ‘alaihi an yaththawwafa bihimaa waman tathawwa’a khairan fa-innallaaha syaakirun ‘aliimun.
Artinya: “Sesungguhnya Safa dan Marwah sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran) Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya berkeliling (mengerjakan sa’i antara keduanya). Dan barangsiapa mengerjakan sesuatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Menerima Kebaikan lagi Maha Mengetahui.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar