Selasa, 08 November 2016

Doa Tiba Dirumah/Kampung Halaman

Doa Tiba Dirumah/Kampung Halaman

Sesampainya di kampung halaman dianjurkan melaksanakan shalat sunat 2 rakaat dan disunatkan shalatnya di masjid yang ada di dekat rumahnya.
Setelah selesai shalat 2 rakaat hendaklah berdoa:

Alhamdu lillaahil ladzii nasharanii biqadhaa-i nusukii wa hafazhanii min wa’tsaa-is safari hattaa a’uudu ilaa ahlii. Allaahumma baarik fii hayaatii ba’dal hajji waj’alnii minash shaalihiin.


Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat, shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya dan janganlah menjadikan kunjungan ini sebagai kunjungan akhir kedatanganku kepada nabi-Mu, hapuskanlah segala dosaku dengan menziarahinya dan sertakan keselamatan dalam perjalananku serta mudahkanlah kepulanganku ini menuju keluargaku dari tanah airku, dengan selamat, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.”

Doa meninggalkan Madinah

Doa meninggalkan Madinah


Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin walaa taj’alhu aakhiral ‘ahdi binabiyyika wahuththa awzaarii biziyaaratihi wa ashhibnii fii safaris salaamata wayassir rujuu’ii ilaa ahlii wawathanii saaliman, yaa arhamar raahimiina.


Artinya: “Mudah-mudahan salam sejahtera atasmu wahai para syuhada Uhud. Ya Allah, berilah mereka semua ganjaran karena Islam dan para pemeluknya dengan ganjaran yang paling utama dan tinggikanlah derajat mereka dan muliakanlah kedudukan mereka dengan keagungan-Mu dan kemurahan-Mu, wahai Tuhan Yang Paling Pemurah.”

Salam kepada para syuhada di Uhud

Salam kepada para syuhada di Uhud

Assalaamu ‘alaikum yaa syuhadaa-i uhudin. Allaahummjzihim ‘anil islaami wa ahlahu wa afdhalal jazaa-i warfa’ darajaatihim wa akrim maqaamahum bifadhlika wakaramika yaa akramal akramiin.

Artinya: “Mudah-mudahan salam sejahtera atasmu wahai para syuhada Uhud. Ya Allah, berilah mereka semua ganjaran karena Islam dan para pemeluknya dengan ganjaran yang paling utama dan tinggikanlah derajat mereka dan muliakanlah kedudukan mereka dengan keagungan-Mu dan kemurahan-Mu, wahai Tuhan Yang Paling Pemurah.”

Salam kepada sayyidina Hamzah r.a. dan Mus’ab bin Umair r.a. di Uhud

Salam kepada sayyidina Hamzah r.a. dan Mus’ab bin Umair r.a. di Uhud

Assalaamu ‘alaika yaa ‘amman nabiyyi sayyidinaa hamzatabna ‘abdil muththalibi, assalaamu ‘alaika yaa asadallaahi wa asada rasuulillaahi, assalaamu ‘alaika yaa sayyidasy syuhadaa-i. Assalaamu ‘alaika yaa mash’aba bin ‘umair yaa qaa’idal mukhtaari, yaa man atsbata qadamaihi ‘alar rimaahi hattaa ataahul yaqiin.


Artinya: “Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai paman Nabi Sayyidina hamzah bin Abdul Mutthalib. Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai singa Allah dan singa Rasulullah. Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai penghulu syuhada. Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai Mus’ab bin Umair wahai pahlawan pilihan, yang meneguhkan kedua kakinya di atas bukit Rimah sampai ia gugur.”

Doa salam kepada Sayyidina Utsman bin Affan R.a

Doa salam kepada Sayyidina Utsman bin AffanR.a

Assalaamu ‘alaika yaa dzan nuuraini ‘utsmaanabni ‘affaan. Assalaamu ‘alaika yaa tsaalitsul khulafaa-ir raasyidiina. Assalaamu ‘alaika yaa mujahhiz jaisyil ‘usrati bin-naqdi wal-‘aini wajaami’al qur-aani bainad dafataini jazaakallaahu ‘an ummati rasuulillaahi shallallaahu ‘alaihi wasallama khairal jazaa-i. Allaahummardha ‘anhu warfa’ darajatahu wa-akrim maqaamahu wa ajzil tsawaabahu. Aamiin.


Artinya: “Mudah-mudahan salam dan sejahtera atasmu wahai Utsman bin Affan yang memiliki dua cahaya. Mudah-mudahan salam sejahtera atasmu wahai khalifah yang ketiga. Mudah-mudahan sejahtera atasmu wahai orang yang mempersiapkan, membiayai bala tentara di masa perang yang sulit (perang Tabuk) dengan harta dan peralatan, yang telah menghimpun Al-Qur’an dalam satu lembaran (kitab tersusun). Mudah-mudahan Allah memberikan balasan dengan sebaik-baik balasan kepadamu dari umat Rasulullah SAW. Ya Allah, ridhailah dia, tinggikan derajatnya, muliakanlah kedudukannya dan berilah imbalan pagala. Amin.”

Doa salam waktu berziarah ke Baqi’

Doa salam waktu berziarah ke Baqi’

Assalaamu ‘alaikum daara qaumim mu’miniina, wa ataakum maa tuu’aduuna ghadan mu-ajjaliina wa innaa in syaa-allaahu bikum laahiquun. Allaahummaghfir li-ahlil baqii’il gharqadi.


Artinya: “Mudah-mudahan sejahtera atas kamu hai (penghuni) tempat kaum yang beriman! Apa yang dijanjikan kepadamu yang masih ditangguhkan besok, pasti akan datang kepadamu, dan kami Insya Allah akan menyusulmu. Ya Tuhan! Ampunilah ahli Baqi’ al-gharqad.

Doa ketika di Raudhah

Doa ketika di Raudhah

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafi-u maziidahu. Yaa rabbanaa lakal hamdu yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanika. Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi washahbihi ajma’iin. Allaahummaghfir lii dzunuubii waliwaalidayya wa ajdaadii wa jaddaatii wa aqaaribii wa ikhwaanii wa masyaayikhii wa lijamii’il mu’miniina wal-mu’minaati wal-muslimiina wal-muslimaati al-ahyaa-i minhum wal- amwaati birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Allaahumma innaka qulta wa qaulukal haqqu walau annahum izh zhalamuu anfusahum jaa-uuka fastaghfarullaaha wastaghfara lahumur rasuulu lawajadullaaha tawwaaban rahiimaa.
Allaahumma innii as-aluka an tusyaffi’a fii nabiyyika wa rasuulika Muhammadan shallallaahu ‘alaihi wasallama yauma laa yanfa’u maalun walaa banuuna illaa man atallaaha biqalbin saliimin. Wa an tuujiba ilal maghfirati kamaa aujabtahaa liman jaa-ahu fii hayaatihi.
Allaahummaj’alhu awwalasy syaafi’iina wa anjahas saa-iliina wa akramal awwaliina wal-aakhiriina bimannika wa karamika yaa akramal akramiin.
Allaahumma innii as-aluka iimaanan kaamilan wa yaqiinan shaadiqan hattaa a’lamu annahu laa yushiibunii illaa maa katabat lii wa’ilman naafi’an waqalban khasyi’an wa lisaanan dzaakiran warizqan waasi’an wa halaalan thayyiban wa ‘amalan shaalihan maqbuulan watijaaratn lan tabuur.
Allaahummasyrah shuduuranaa wastur ‘uyuubanaa waghfir dzunuubanaa wa aamin khaufanaa wakhtim bish-shaalihaati a’maalanaa wataqabbal ziyaaratanaa waruddanaa min ghurbatinaa ilaa ahlinaa wa aulaadinaa saalimiina ghaanimiina ghaira khazaayaa walaa maftuuniina waj’alnaa min ‘ibaadikash shaalihiina minal ladziina laa khaufun ‘alaihim walaa hum yahzanuun.
Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wahab lanaa min ladukna rahmatan innaka antal wahhaab. Rabighfir lii waliwaalidayya walil-mu’miniina yauma yaquumul hisaabu. Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuuna wasalaamnun ‘alal mursaliina walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.


Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah yang memelihara sekalian alam. Pujian yang memadai nikmat-Nya mengimbangi tambahan kenikmatan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji yang layak bagi keagungan Dzat-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. keluarga dan sahabat-sahabatnya semua. Ya Allah ya Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku, dosakedua orang tuaku, datukku, nenekku, dan semua kaum kerabatku, saudara-saudaraku dan guru-guruku, sekalian orang-orang mukmin dan mukminat, juga muslimin dan muslimat baik yang hidup maupun yang telah mati dengan limpahan rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Paling Pengasih. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman dan firman-Mu adalah benar. Dan jika sekiranya mereka sungguh telah menzalimi diri mereka sendiri, lantas mereka dating kepadamu (wahai Muhammad) lalu memohon ampun kepada Allah, Rasulullah SAW memohon ampun untuk mereka tentulah mereka mendapati Allah itu Maha Penerima ampun lagi Maha Penyayang. Ya Allah aku mohon kepada-Mu, Engkau memberikan kewenangan syafaat kepada Nabi dan Rasul-Mu, Rasul untukku pada hari dimana harta benda dan anak-anak tidak dapat memberikan pertolongan, kecuali orang yang dating kepada Allah dengan hati yang selamat (bebas dari syirik dan penyakit nifak). Dan berilah kepastian ampunan untukku sebagaimana Engkau telah memastikan memberi ampunan bagi orang yang dating kepada Rasul di waktu hidupnya. Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah Nabi Muhammad SAW orang yang pertama memberi syafaat yang paling berhasil di antara orang-orang yang memohon dan paling mulia dari golongan mereka terdahulu dan terakhir dengan anugerah dan kemurahan-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Pemurah. Ya Allah, ya Tuhanku aku mohon kepada-Mu keimanan yang sempurna, keyakinan yang benar, sehingga aku dapat meyakini bahwa tiada sesuatu bencana yang menimpa kepadaku kecuali apa yang telah Engkau tetapkan kepadaku. Aku memohon ilmu yang bermanfaat, hati yang khusyu’, lidah yang berdzikir, rizki yang melimpah halal dan baik, amal saleh yang diterima, serta perdagangan yang tidak rugi. Ya Allah, ya Tuhan kami, lapangkanlah dada kami, tutupilah keburukan kami, ampunilah dosa kami, tenteramkanlah hati kami dari ketakutan, sudahilah amalan kami dengan kebajikan, terimalah ziarah kami ini, kembalikanlah kepada kami dari keterasingan kami kepada ahli dan keluarga kami di dalam keadaan selamat dan sejahtera berhasil tanpa mendapat keinstaan dan bencana, dan jadikanlah kami termasuk hamba-Mu yang shaleh yaitu dari golongan mereka yang merasa takut dan tidak pula bersedih hati. Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, limpahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. Ya Tuhanku, ampunilah dosaku, dosa kedua orang tuaku serta seluruh mukminin dan mukminat pada hari perhitungan segala amal. Maha Suci Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari apa yang mereka sifatkan dan salam sejahtera kepada Rasul segenap puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Doa salam kepada Umar bin Khathab R.a

Doa salam kepada Umar bin Khathab R.a

Assalaamu ‘alaika yaa muzhhiral islaami, assalaamu ‘alaika yaa faaruuqu. Assalaamu ‘alaika yaa man nathaqat bish-shawaabi wakafaltal aytaama wawashaltal arhaama wa qawiya bikal islaamu. Assalaamu ‘alaika warahmatullaahi.


Artinya: “Salam sejahtera padamu wahai penyebar Islam. Selamat sejahtera padamu wahai orang yang tegas memisahkan yang benar dengan yang salah. Selamat sejahtera wahai orang yang senantiasa berkata dengan benar, engkau telah menjamin anak yatim, engkau telah menghubungkan silaturrahim dan denganmulah Islam telah teguh dan kuat. Selamat sejahtera dan rahmat Allah jua padamu.”

Doa salam kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq, Ra.

Doa salam kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq, Ra.


Assalaamu ‘alaika yaa khaliifata rasuulillaahi, assalaamu ‘alaika yaa shaahiba rasuulillaahi fil-ghaari. Assalaamu ’alaika yaa shaahiba rasuulillaahi fil-ghaari. Assalaamu ’alaika yaa man anfaqa maalahu kullahu fii hubbillaahi wahubbi rasuulihi. Jazaakallaahu ‘an ummati rasuulillaahi khairal jazaa-i. Walaqad khalafta rasuulallaahi ahsanal khalafa. Wa salakta thariiqahu wa minhaajahu khaira suluukin wa nashartal islaama wawashaltal arhaama walam tazal qaa-iman bilhaqqi hattaa ataakal yaqiinu. Fassalaamu ‘alaika warahmatullaahi wabarakaatuhu.


Artinya: “Selamat sejahtera padamu wahai khalifah Rasulullah selamat sejahtera padamu wahai teman Rasulullah dalam gua, selamat sejahtera padamu wahai orang yang mendermakan semua hartanya karena cinta kepada Allah dan rasul-Nya. Semoga Allah membalas dengan sebaik-baiknya. Balasan dari umat Rasulullah dan sungguh engkau telah menggantikan Rasulullah sebagai khalifah yang baik, dan engkau telah menempuh jalan dan jejaknya dengan sebaik-baiknya, engkau telah membela Islam, engkau telah menghubungkan silaturrahim dan engkau senantiasa menegakkan kebenaran sampai akhir hayat. Maka selamat sejahtera padamu dan rahmat serta berkat Allah juga untukmu.”

Doa di Makam Rasulullah SAW

Doa di Makam Rasulullah SAW


Assalaamu ‘alaika yaa rasuulallaahi warahmatullaahi wabarakaatuhu. Assalaamu ‘alaika yaa nabiyyallaahi. Assalaamu ‘alaika yaa shafwatallaahi. Assalaamu ‘alaika yaa habiiballaahi.
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu wa annaka ‘abdahu warasuuluhu, wa asyhadu annaka ballaghtar risaalata wa addaital amaanata wa nashahtal ummata wajaahadta fii sabiilillaahi fashallallaahu ‘alaika shalaatan daa-imatan ilaa yaumid diin.
Allaahumma aatihil wasiilata wal-fashiilata wad-darajatar rafii’ata wab’atshu maqaamam mahmuudanil ladzii wa’adtahu innaka laa tukhliful mii’aad.


Artinya: “Selamat sejahtera atasmu wahai Rasulullah, rahmat Allah dan berkah-Nya untukmu. Selamat sejahtera atasmu wahai Nabiyullah. Selamat sejahtera atasmu wahai makhluk pilihan Allah. Selamat sejahtera atasmu wahai kekasih Allah. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah satu-satunya. Tiada sekutu bagi-Nya dan sesungguhnya engkau telah benar-benar menyampaikan risalah, engkau telah menunaikan amanat, engkau telah memberi nasehat kepada umat, engkau telah berjihad di jalan Allah, maka shalawat yang abadi dan salam sempurna untukmu sampai hari kiamat. Ya Allah, berikanlah pada beliau kemuliaan dan martabat yang tinggi serta bangkitkan dia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan padanya, sesungguhnya Engkau tidak akan mengingkari janji.”

Doa masuk Masjid Nabawi

Doa masuk Masjid Nabawi


Bismillaahi wa’alaa millati rasuulillaahi. Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waj’al lii min ladukna sulthaanan nashiiraa. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa’alaa aali sayyidinaa Muhammadin, waghfir lii dzunuubii waftah lii abwaaba rahmatika wa adkhilnii fiihaa yaa arhamar raahimiin.


Artinya: “Dengan nama Allah dan atas agama rasulullah. Ya Allah, masukkanlah aku dengan cara masuk yang benar, dan keluarkanlah pula aku dengan cara keluar yang benar, dan berikanlah padaku jalan keluar yang benar, dan berikanlah padaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Ampunilah dosaku, bukalah pintu rahmat-Mu bagiku dan masukkanlah aku ke dalamnya, wahai Tuhan Yang maha Pengasih dari segala yang pengasih.”

Doa masuk kota Madinah

Doa masuk kota Madinah

Allaahumma haadzaa haramu rasuulika faj’alhu wiqaayatan minan naari wa amaanatan minal ‘adzaabi wasuu’il hisaabi.

Artinya: “Ya Allah, negeri ini adalah tanah haram Rasul-Mu Muhammad SAW, maka jadikanlah penjaga bagiku dari neraka, aman dari siksa dan buruknya hisab (perhitungan di hari kemudian).”

Doa Setelah Menggunting Rambut

Doa Setelah Menggunting Rambut

Alhamdu lillaahil ladzii qadhaa ‘annaa manaasikanaa. Allaahumma zidnaa iimaanan wayaqiinan wa’aunan waghfir lanaa waliwaalidainaa walisaa-iril muslimiina wal-muslimaati.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelesaikan manasik kami. Ya Allah tambahkanlah kepada kami iman, keyakinan dan pertolongan dan ampunilah kami, kedua orang tua kami dan seluruh kaum muslimin dan muslimat.”

Doa waktu menggunting rambut

Doa waktu menggunting rambut

Allaahu akbaru Allaahu akbaru Allaahu akbaru. Alhamdu lillaahi ‘alaa maa hadaanaa walhamdu lillaahi ‘alaa maa an’amanaa bihi ‘alainaa. Allaahumma haadzihi naashibatii fataqabbal minnii waghfir dzunuubii. Allaahummaghfir lilmuhalliqiina wal-maqshuuriina waasi’al maghfirah. Allaahummatsbati lii bikulli sya’ratin wahasanatan wamhu ‘annii bihaa sayyi-atan. Warfa’ lii bihaa ‘indaka darajatan.


Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah maha Besar. Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada kita dan segala puji bagi Allah tentang apa-apa yang telah Allah karuniakan kepada kami. Ya Allah, ini ubun-ubunku, maka terimalah dariku (amal perbuatanku) dan ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur dan memendekkan rambutnya wahai Tuhan yang Maha Luas ampunan-Nya. Ya Allah, tetapkanlah untuk diriku setiap helai rambut kebajikan dan hapuskanlah untukku dengan setiap helai rambut kejelekan. Dan angkatlah derajatku di sisi-Mu.”

Doa di Bukit Marwah selesai Sa’i

Doa di Bukit Marwah selesai Sa’i

Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa wa ‘aafinaa wa’fu ‘annaa wa’alaa thaa’atika wasyukrika a’innaa wa’alaa ghairika laa takilnaa wa’alal iimaani wal-islaamil kaamili jamii’an tawaffanaa wa anta raadhin ‘annaa. Allaahummrhamnii bitarkil ma’aashii abadan maa abqaitanii warhamnii an atakallafa maalaa ya’niinii warzuqnii husnun nazhari fiimaa yurdhiika ‘annii yaa arhamar raahimiin.

Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, berilah perlindungan kepada kami, maafkanlah kesalahan kami dan berilah pertolongan kepada kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu. Janganlah Engkau jadikan kami bergantung selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dalam keridhaan-Mu. Ya Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala kejahatan selama hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna. Karuniakanlah kepada kami sikap pandang yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu ridha terhadap kami. Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.”

Doa sa'i yang kedua dari Marwah ke Shafa

Doa sa'i yang kedua dari Marwah ke Shafa

Allaahu akbaru Allaahu akbaru Allaahu akbaru walillaahil hamdu laa ilaaha illallaahul waahidul fardush shamadu,alladzii lam yattakhidz shaahibatan walaa waladan walam yakun lahu syariikun fil-mulki walam yakun lahu waliyyun minazh zhulli wakabbirhu takbiiraa.
Allaahumma innaka qulta fii kitaabikal munazzali ud’uunii astajib lakum da’aunaaka rabbanaa faghfirlanaa dzunuubanaa wakaffir ‘annaa sayyi-aatinaa watawaffanaa ma’al abraari. Rabbanaa wa aatinaa maa wa’adtanaa ‘alaa rusulika walaa tukhzinaa yaumal qiyaamati innaka laa tukhliful mii’aad. Rabbanaa ‘alaika tawakkalnaa wa ilaika anabnaa wa ilaikal mashiiru. Rabbanaghfir lanaa dzunuubanaa wa li-ikhwaaninal ladziina sabaquunaa bil-iimaani walaa taj’al fii quluubinaa ghillan lilladziina aamanuu rabbanaa ra-uufur rahiim.


Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, hanya bagi Allahlah segala pujian. Tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tunggal dan tumpuan segala maksud dan hajat, yang tidak beristri dan tidak beranak, tidak bersekutu dalam kekuasaan. Tidak menjadi pelindung kehinaan. Agungkanlah Dia dengan segenap kebesaran. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam Qur’an-Mu: “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu.” Sekarang kami telah memohon kepada-Mu wahai Tuhan kami. Ampunilah kami seperti halnya Engkau telah janjikan kepada kami, sesungguhnya Engkau tidak memungkiri janji. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman (yaitu) “berimanlah kamu kepada Tuhanmu.” Maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan wafatkanlah kami beserta orang yang baik-baik. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantara rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji. Ya Allah hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal, hanya kepada Engkaulah tumpuan segala sesuatu dan kepada Engkaulah tempat kembali. Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa semua saudara kami dan jangan Engkau jadikan kedengkian dalam kalbu kami terhadap mereka yang telah beriman. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pengasih dan maha Penyayang.”

Di antara dua pilar pijau membaca doa:

Rabbighfir warham wa’fu watakarram watajaawaz ‘ammaa ta’lamu innaka ta’lamu maalaa na’lamu innaka antal a’azzul akramu.

Artinya: “Ya Allah ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Mulia dan Maha Pemurah.”

Dan ketika mendekati bukit Safa bacalah :

Innash shafaa wal-marwata min sya’aa-irillaahi, faman hajjal baita awi’tamara falaa junaaha ‘alaihi an yaththawwafa bihimaa waman tathawwa’a khairan fa-innallaaha syaakirun ‘aliimun.


Artinya: “Sesungguhnya Safa dan Marwah sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran) Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya berkeliling (mengerjakan sa’i antara keduanya). Dan barangsiapa mengerjakan sesuatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Menerima Kebaikan lagi Maha Mengetahui.”

Doa sa'i yang pertama dari Shafa ke Marwah

Doa sa'i yang pertama dari Shafa ke Marwah

Allaahu akbaru Allaahu akbaru Allaahu akbaru. Allaahu akbaru kabiiran walhamdu lillaahi katsiiran wasubhaanal ‘azhiimi wabihamdihil kariimi bukratan wa-ashiilaa waminal laili fasjud lahu wasabbihhu lailan thawiilan laa ilaaha illallaahu wahdahu anjaza wa’dahu wanashara ‘abdahu wahazamal ahzaaba wahdahu laa syai-a qablahu walaa ba’dahu yuhyii wayumiitu wahuwa hayyun daa-imun laa yamuutu walaa yafuutu abadan biyadihil khairu wa-ilaihil mashiiru wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.


Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah maha Besar dengan segala kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah Yang Maha Agung dengan segala pujian-Nya yang tidak terhingga. Maha Suci Allah Yang Maha Agung dengan pujian, Yang Maha Mulia di waktu pagi dan petang. Dan pada sebagian malam, bersujud dan bertasbihlah pada-Nya sepanjang malam. Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa yang menepati janji-Nya membela hamba-hamba-Nya yang menghancurkan musuh-musuh-Nya dan tidak ada sesuatu sebelum-Nya dan tidak ada sesuatu pun sesudah-Nya. Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan Dia adalah maha Hidup kekal tiada mati dan tiada musnah (hilang) untuk selama-lamanya. Hanya di tangan-Nyalah terletak kebajikan dan kepada-Nyalah tempat kembali dan hanya Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Di antara dua pilar pijau membaca doa:

Rabbighfir warham wa’fu watakarram watajaawaz ‘ammaa ta’lamu innaka ta’lamu maalaa na’lamu innaka antal a’azzul akramu.

Artinya: “Ya Allah ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Mulia dan Maha Pemurah.”
Dan ketika mendekati bukit Marwah bacalah :

Innash shafaa wal-marwata min sya’aa-irillaahi, faman hajjal baita awi’tamara falaa junaaha ‘alaihi an yaththawwafa bihimaa waman tathawwa’a khairan fa-innallaaha syaakirun ‘aliimun.


Artinya: “Sesungguhnya Safa dan Marwah sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran) Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya berkeliling (mengerjakan sa’i antara keduanya). Dan barangsiapa mengerjakan sesuatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Menerima Kebaikan lagi Maha Mengetahui.”

Doa di atas bukit Shafa ketika menghadap Ka’bah

Doa di atas bukit Shafa ketika menghadap Ka’bah

Allaahu akbaru Allaahu akbaru Allaahu akbaru walillaahil hamdu, Allaahu akbaru ‘alaa maa hadaanaa walhamdu lillaahi ‘alaa maa aulaanaa. Laa illaha illallaahu wahdahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu biyadihil khairu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu anjaza wa’dahu wanashara ‘abdahu wahazamal ahzaaba wahdahu laa ilaaha illallaahu walaa na’budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud diina walau karihal kaafiruun.


Artinya: “Allah maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, segala puji bagi Allah atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, yang telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan menghancurkan sendiri musuh-musuh-Nya. Tidak ada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya dengan memurnikan (ikhlas) kepatuhan semata kepada-Nya walaupun orang-orang kafir membenci.”

Doa ketika hendak mendaki bukit Shafa sebelum mulai sa’i

Doa ketika hendak mendaki bukit Shafa sebelum mulai sa’i


Bismillaahir rahmaanir rahiim. Abda-u bimaa bada-allaahu bihi wa rasuulihi, innash shafaa wal-marwata min sya’aairallaahi, faman hajjal baita awi’tamara falaa junaaha ‘alaihi an yaththawwafa bihimaa waman tathawwa’a khairan fa-innallaaha syaakirun ‘aliimun.


Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan rasul-Nya. Sesungguhnya Shafa dan marwah sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran0 Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau pun berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’I antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Penerima kebaikan lagi Maha Mengetahui.”

Doa sesudah shalat Sunat Mutlak di Hijir Ismail

Doa sesudah shalat Sunat Mutlak di Hijir Ismail

Allaahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatha’tu. A’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfirlii fa-innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta. Allaahumma innii as-aluka min khairi maa sa-alaka bihi ‘ibaadukash shaalihuuna wa a’uudzu bika min syarri masta’aadzaka minhu ‘ibaadukash shaalihuun.


Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Pemeliharaku, tiada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakan aku, aku ini hamba-Mu, dan aku terikat pada janji dan ikatan pada-Mu sejauh kemampuanku. Aku berlindung pada-Mu dari kejahatan yang telah ku perbuat, aku akui segala nikmat dari-Mu kepadaku dan aku akui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau Sendiri. Ya Allah aku mohon pada-Mu, kebaikan yang diminta oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh. Dan aku berlindung pada-Mu dari kejahatan yang telah dimintakan perlindungan oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh.”

Doa Waktu Minum Air Zamzam

Doa Waktu Minum Air Zamzam


Allaahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an warizqan waasi’an wasyifaa-an min kulli daa-in wasaqamin birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Artinya: “Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rizki yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit dan kepedihan dengan rahmat-Mu ya Allah Tuhan Yang maha pengasih dari segenap yang pengasih.”

Doa sesudah shalat sunat di belakang Maqam Ibrahim

Doa sesudah shalat sunat di belakang Maqam Ibrahim

Shalat sunat Thawaf dilakukan di belakang Maqam Ibrahim. Bila tidak mungkin, maka dilakukan di mana saja asal di dalam masjidil haram.
Pada shalat tersebut setelah membaca Fatihah pada rakaat pertama sebaiknya membaca Surat Al-Kafirun, dan pada rakaat kedua setelah membaca Fatihah sebaiknya membaca Surat Al-Ikhlas. Sesudah shalat dianjurkan berdoa:

Allaahumma innaka ta’lamu sirrii wa’alaaniyatii faqbal ma’dziratii wata’lamu haajatii fa’thinii su’lii wata’lamu maa fii nafsii faghfirlii dzunuubii. Allaahumma innii as-aluka iimaanan daa-iman yubaasyiru qalbii wayaqiinan shaadiqan hattaa a’lama annahu laa yushiibunii illaa maa katabta lii waradhdhinii bimaa qasamtahu lii yaa arhamar raahimiin. Anta waliyyii fid-dunyaa wal-aakhirati tawaffanii musliman wa-alhiqnii bish-shaalihiina. Allaahumma laa tada’ lanaa fii maqaaminaa haadzaa dzanban illaa ghafartahu walaa hamman illaa farrajtahu walaa haajatan illaa qadhaitahaa wayassartahaa fayassir umuuranaa wasyrah shuduuranaa wanawwir quluubanaa wakhtim bish-shaalihaati a’maalanaa. Allaahumma tawaffanaa muslimiina wa-ahyinaa muslimiina wa-alhiqnaa bish-shaalihiina ghaira khazaayaa walaa maftuuniin.


Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha Mengetahui rahasiaku yang tersembunyi dan amal perbuatanku yang nyata, maka terimalah ratapanku. Engkau Maha Mengetahui keperluanku, kabulkanlah permohonanku. Engkau Maha mengetahui apapun yang terkandung dalam hatiku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah, aku ini mohon pada-Mu iman yang tetap yang melekat terus di hati, keyakinan yang sungguh-sungguh saku dapat mengetahui bahwa tiada suatu yang menimpa daku selain dari yang Engkau tetapkan bagiku. Jadikanlah aku relah terhadap apapun yang Engkau bagikan padaku. Wahai Tuhan yang Maha pengasih dari segala yang pengasih. Engkau adalah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah kami ke dalam orang-orang yang saleh. Ya Allah, janganlah Engkau biarkan di tempat kami ini suatu dosa pun kecuali Engkau ampunkan, tiada suatu kesusahan hati, kecuali Engkau lapangkan, tiada suatu hajat keperluan kecuali Engkau penuhi dan mudahkan, maka mudahkanlah segenar urusan kami dan lapangkanlah dada kami, terangilah hati kami dan sudahilah semua amal perbuatan kami dengan amal yang shaleh. Ya Allah, matikanlah kami dalam keadaan muslim, hidupkanlah kami dalam keadaan muslim, dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang shaleh tanpa kenistaan dan fitnah.”

Doa Sesudah Thawaf

Doa Sesudah Thawaf

Setelah selesai 7 kali putaran bergeser sedikit ke kanan dari arah sudut Hajar Aswad menghadap bagian dining Ka’bah yang disebut Multazam, dan berdoa sesuai harapannya/keinginannya dengan bahasa apapun.
Salah satu doa yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

Allaahumma yaa rabbal baitil ‘atiiqi a’tiq riqaabanaa wariqaaba aabaa-inaa wa ummahaatinaa wa ikhwaaninaa wa aulaadinaa minan naari yaa dzal juudi wal-karami wal-fadhli wal-manni wal-‘athaa-i wal-ihsaani. Allaahumma ahsin ‘aaqibatanaa fil-umuuri kullihaa wa ajirnaa min kizyid dunyaa wa ‘adzaabil aakhirati. Allaahumma innii ‘abduka wabnu ‘abdika waaqifun tahta baabika multazimun bi-a’taabika mutadzallilun baina yadaika arjuu rahmataka wa-akhsyaa ‘adzaabaka yaa qadiimal ihsaan. Allaahumma innii as-aluka an tarfa’a dzikrii watadha’a qiznii wa tushliha amrii watuthahhira qalbii wa tunawwira lii fii qabrii wa taghfira lii dzanbii wa-as-alukad darajaatil ‘ulaa minal jannati.


Artinya: “Ya Allah, yang memelihara Ka’bah ini, bebaskanlah diri kami, bapak dan ibu kami, saudara-saudara dan anak-anak kami dari siksa neraka, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, Dermawan dan Yang Mempunyai keutamaan, kemuliaan, kelebihan, anugerah, pemberian dan kebaikan. Ya Allah, perbaikilah kesudahan segenap urusan kami dan jauhkanlah dari kehinaan dunia dan siksa di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, tegak berdiri merapat di bawah pintu Ka’bah-Mu menundukkan diri di hadapan-Mu sambil mengharapkan rahmat-Mu, kasih saying-Mu, dan takut akan siksa-Mu. Wahai Tuhan pemilik kebaikan abadi, aku mohon pada-Mu agar Engkau tinggikan namaku, hapuskan dosaku, perbaiki segala urusanku, bersihkan hatiku berilah cahaya kelak dalam kuburku. Ampunilah dosaku dan aku mohon pada-Mu martabat yang tinggi di dalam surga.”

Doa Thawaf Putaran Tujuh

Doa Thawaf Putaran Tujuh

Allaahumma innii iimaanan kaamilan wayaqiinan shaadiqan warizqan waasi’an waqalban khaasyi’an walisaanan dzaakiran wahalalan thayyiban wataubatan nashuuhan wataubatan qablal mauti waraahatan ‘indal mauti wamaghfiratan warahmatan ba’dal mauti wal-‘afqi ‘indal hisaabi wal-fauza bil-jannti wan-najaata minan naari birahmatika yaa ‘aziizu yaa ghaffaaru. Rabbi zidnii ‘ilman wa-alhiqnii bish-shaalihiina.


Artinya: “Ya Allah, aku mohon pada-Mu iman yang sempurna, keyakinan yang benar, rizki yang luas, hati yang khusyu’, lidah yang selalu berdzikir (menyebut nama Allah), rizki yang halal dan baik, taubat yang diterima dan taubat sebelum mati, keampunan dan rahmat sesudah mati, keampunan ketika dihisab, keberuntungan memperoleh surga dan terhindar dari neraka dengan rahmat kasih saying-Mu, wahai Tuhan Yamg maha Perkasa, Yang Maha Pengampun. Tuhanku, berilah aku tambahan ilmu pengetahuan dan gabungkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh.”
Di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca:


Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wafil-aakhirati hasanatan waqinaa ‘adzaaban naar.

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.”
Dapat ditambah:

Wa adkhilnal jannata ma’al abraari. Yaa ‘aziizu yaa ghaffaru yaa rabbal ‘aalamiina.

Artinya: “Dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik, wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai seluruh alam.”

Doa Thawaf Putaran Enam

Doa Thawaf Putaran Enam


Allahumma inna laka ‘alayya huquuqan katsiirata fiimaa bainii wabainaka wahuquuqan katsiiratan fiimaa baitii wabaina khalqika. Allaahumma maa kaana laka minhaa faghfirhu lii wamaa kaana likhalqika fatahammalhu ‘annii wa aghninii bihalaalika ‘an haraamika wa bithaa’atika ‘an ma’shiyatika wabifadhlika ‘amman siwaaka yaa waasi’al maghfirah. Allaahumma inna baitaka ‘azhiimun wawajhaka kariimun wa anta yaa Allaahu haliimun kariimun ‘azhiimun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.


Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mempunyai hak kepadaku banyak sekali dalam hubunganku dengan Engkau. Dan Engkau juga mempunyai hak banyak sekali dalam hubunganku dengan makhluk-Mu. Ya Allah, apa yang menjadi hak-Mu kepadaku, maka ampunilah diriku. Dan apa saja yang menjadi hak-Mu kepada makhluk-Mu maka tanggunglah dariku, cukupkanlah aku dengan rizki-Mu yang halal, terhindar daripada yang haram, dengan taat kepada-Mu terhindar dari kemaksiatan, dan dengan anugerah-Mu terhindar daripada mengharapkan dari orang lain selain dari pada-Mu, wahai Tuhan Yang Maha pengampun. Ya Allah, sesungguhnya rumah-Mu (Baitullah) ini agung. Zat-Mu pun mulia, Engkau Maha penyabar, maha Pemurah, Maha Agung yang sangat suka memberi ampun, maka ampunilah aku.”

Di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca:


Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wafil-aakhirati hasanatan waqinaa ‘adzaaban naar.

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.”
Dapat ditambah:


Wa adkhilnal jannata ma’al abraari. Yaa ‘aziizu yaa ghaffaru yaa rabbal ‘aalamiina.

Artinya: “Dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik, wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai seluruh alam.”

Doa Thawaf Putaran Lima

Doa Thawaf Putaran Lima


Allaahumma azhillanii tahta zhilli ‘arsyika yauma laa zhilla illaa zhilluka walaa baaqiya illaa wajhuka wa asqinii min haudhi nabiyyika Muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallama syurbatan hanii’atan marii-atan marii-atan laa azhma’u ba’dahaa abadaa. Allaahumma innii as-aluka min khairi maa sa-alaka minhu nabiyyuka Muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallama wa-a’uudzu bika min syarri masta’aadzaka minhu nabiyyuka Muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallama. Allaahumma innii as-alukal jannata wana’iimahaa wamaa yuqarribunii ilaihaa min qaulin au fi’lin au ‘amalin wa-a’uudzu bika minan naari wamaa yuqarribunii ilaihaa min qaulin au fi’lin au ‘amalin.


Artinya: “Ya Allah, lindungilah aku di bawah naungan singgasana-Mu pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Mu, dan tidak ada yang kekal kecuali Zat-Mu, dan berilah aku minuman dari telaga Nabi Muhammad SAW dengan suatu minuman yang lezat, segar dan nyaman, sesudah itu aku tidak akan haus untuk selamanya. Ya Allah, aku mohon pada-Mu kebaikan yang dimohonkan oleh nabi-Mu Muhammad SAW dan aku berlindung pada-Mu dari kejahatan yang dimintakan perlindungan oleh Nabi-Mu Muhammad SAW. Ya Allah, aku mohon pada-Mu surga serta nikmatnya dan apapun yang dapat mendekatkan aku kepadanya baik ucapan, maupun amal perbuatan dan aku berlindung pada-Mu dari neraka serta apapun yang mendekatkan aku kepadanya baik ucapan ataupun amal perbuatan.”
Di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca:

Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wafil-aakhirati hasanatan waqinaa ‘adzaaban naar.

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.”
Dapat ditambah:

Wa adkhilnal jannata ma’al abraari. Yaa ‘aziizu yaa ghaffaru yaa rabbal ‘aalamiina.

Artinya: “Dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik, wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai seluruh alam.”

Doa Thawaf Putaran Empat

Doa Thawaf Putaran Empat

Allaahummaj’alhu hajjan mabruuran wasa’yan masykuuran wadzanban maghfuuran wa’amalan shaalihan maqbuulan watijaaratan lan tabuura. Yaa ‘aalimu maa fish-shuduuri akhrijnii ya Allaahu minazh zhulumaati ilan nuuri.Allaahumma innii as-aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa-ima maghfiratika was-salaamata min kulli itsmin wal-ghaniimata min kulli birrin wal-fauza biljannati wan-najaata minan naari. Rabbi qanni’nii bimaa razaqtanii wabaarik lii fiimaa a’thaitanii wakhluf ‘alayya kulla ghaaibatin lii minka bikhairin.

Artinya: “Ya Allah, karuniakanlah haji yang mabrur, sa’i yang diterima, dosa yang diampuni, amal yang saleh, yang diterima dan usaha yang tidak akan mengalami rugi. Wahai Tuhan Yang Maha Mengetahui apa-apa yang terkandung dalam hati sanubari. Keluarkanlah aku dari kegelapan ke cahaya yang terang benderang. Ya Allah aku mohon kepada-Mu segala hal yang mendatangkan rahmat-Mu dan keteguhan ampunan-Mu, selamat dari segala dosa dan beruntung dengan mendapat berbagai kebaikan,beruntung memperoleh surga, terhindar dari siksa neraka. Tuhanku, puaskanlah aku dengan anugerah yang telah Engkau berikan, berkatilah untukku atas semua yang Engkau anugerahkan kepadaku dan gantilah apa-apa yang ghaib dari pandanganku dengan kebajikan darimu.”
Di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca:

Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wafil-aakhirati hasanatan waqinaa ‘adzaaban naar.

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.”
Dapat ditambah:

Wa adkhilnal jannata ma’al abraari. Yaa ‘aziizu yaa ghaffaru yaa rabbal ‘aalamiina.

Artinya: “Dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik, wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai seluruh alam.”

Doa Thawaf Putaran Tiga

Doa Thawaf Putaran Tiga


Allaahumma innii a’uudzu bika minasy syakki wasy-syirki wasy-syiqaaqi wan-nifaaqi wasuu-il akhlaaqi wasuu-il manzhari wal-munqalabi fil-maali wal-ahli wal-waladi. Allaahumma innaa nas-aluka ridhaaka wal-jannata wana’uudzu bika min sakhathika wan-naari. Allaahumma innii a’uudzu bika min fitnatil qabri wa a’uudzu bika min fitnatil mahyaa wal-mamaati.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keraguan, syirik, percekcokan, kemunafikan, buruk budi pekerti dan penampilan dan kepulangan yang jelek dalam hubungan dengan harta benda, keluarga dan anak-anak. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu keridhaan-Mu dan surga. Dan aku berlindung pada-Mu daripada murka-Mu dan siksa neraka. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari fitnah kubur, dan aku berlindung pada-Mu dari fitnah kehidupan dan derita kematian.”
Di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad membaca:

Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wafil-aakhirati hasanatan waqinaa ‘adzaaban naar.

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.”
Dapat ditambah:

Wa adkhilnal jannata ma’al abraari. Yaa ‘aziizu yaa ghaffaru yaa rabbal ‘aalamiina.

Artinya: “Dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik, wahai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun dan Tuhan yang menguasai seluruh alam.”